Macam-macam Serat Alam
Serat alamiSerat alami meliputi serat yang diproduksi oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, dan proses geologis. Serat jenis ini bersifat dapat mengalami pelapukan. Serat alami dapat digolongkan menjadi :
Serat Selulosa
Serat Protein
Serat Mineral
2.1. SERAT SELULOSA
Serat tumbuhan/serat pangan biasanya tersusun atas selulosa, semiselulosa, dan kadang-kadang mengandung pula lignin. Sifat umum serat yang dari selulosa adalah mudah menyerap air (higroskopis), mudah kusut, dan jika dilakukan uji pembakaran menimbulkan bau dan arang seperti terbakar. Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain rami. Serat tumbuhan digunakan sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil.
Serat selulosa dapat berasal dari :
A. Batang, seperti : serat flax (linen), henep, jute, kenaf, sunn, rami, dll
B. Buah, seperti : serat serabut kelapa
C. Daun, seperti : Abaca (Manilla), henequen dan sisal
D. Biji, seperti : serat kapas dan kapok
Berikut adalah serat-serat yang berasal dari serat selulosa :
A. Serat Flax
Flax adalah serat yang diambil dari batang Linum Usitatissium. Tinggi tanaman flax 1-1,25 meter dengan diameter batangnya kira-kira 0,25-0,38 cm. Flax adalah tanaman tahunan yang dapat tumbuh disegala cuaca dan keadaan tanah.
Panenan tanaman flax dikerjakan dengan cara mencabut tanaman dengan tangan ataupun dengan mesin. Serat-serat batang flax berkelompok menjadi satu dibawah kulit batang. Masing-masing serat dipadukan oleh zat yang disebut pectin, malam dan gon. Untuk menguraikannya, maka pectin tersebut harus dilarutkan dengan pertolongan bakteri pembusuk. Peristiwa ini disebut pembusukan/retting.
Pembusukan merupakan suatu proses yang sangat penting dalam produksi flax. Proses ini dapat dilakukan dipeladangan yang disebut pembusukan embun, dan di sungai atau di tangki-tangki yang diberi bakteri.
Proses pemisahan serat merupakan proses memisahkan bagian kayu dengan kelompok serat. Batang dilakukan pada rol-rol bergerigi sehingga batang patah-patah dan bagian kayunya dipisahkan secara mekanik. Selanjutnya serat disisir kayu atau baja untuk memisahkan serat pendek dan membuat seratnya lebih terasa lembut. Tetapi karena sifat serat flax senang berkumpul maka beberapa bagian akan patah dan lainnya akan memberikan benang yang tidak rata, yakni satu bagian benang yang tebal dan bagian lainnya tipis. Ini merupakan karakteristik kain dari sert flax. Kumpulkan serat flax yang panjang disebut line.
Sifat Serat Flax
• Serat flax lebih kuat dibandingkan serat selulosa lainnya, tetapi kurang elastic dan kurang lemas.
• Moisture regain 7-8% (pada kondisi standar)
• Komposisi serat flax dua kali serat kapas.
• Mudah kusut, karenanya ketika dala penyetrikaan harus dalam keadaan lembab
• Pegangan, kekuatan dan bundle serat yang menebal dan menipis sehingga dapat memberikan tekstur tertentu pada kainnya.
• Serat flax berwarna keabu-abuan jika proses pembusukan dilakukan dengan embun, tetapi warna menjadi kekuning-kuningan dengan proses pembusukan dengan air.
Serat ini digunakan untuk kain pakaian tekstil dan lenan rumah tangga, seperti benang jahit, jala dan pipa pemadam kebakaran.
B. Kapas
Serat kapas dihasilkan dari rambut biji tanaman yang termasuk dalam jenis Gossypium, ialah :
Gossypium arboreum (berasal dari India )
Gossypium herbarium (asal tidak jelas)
Gossypium barbadense (berasal dari Peru)
Gossypium hirsutum (berasal dari Meksiko)
Spesies yang kemudian berhasil dan dikembangkan menjadi tanaman industri adalah gossypium hirsutum yang kemudian dikenal sebagai kapas upland atau kapas Amerika, kapas ini sekarang merupakan 87% dari produksi kapas dunia.
Berdasarkan panjang dan kehalusan serat, kapas yang diperdagangkan dalam tiga kelompok, yaitu kapas serat panjang,medium dan pendek.
Kapas serat panjang
Termasuk dalam kelompok ini adalah serat kapas 1½ inci, misalnya kapas Mesir dan kapas Sea Island. Kapas kelompok ini biasanya dipakai untuk benang dan kain yang sangat halus.
Kapas serat medium
Termasuk dalam kelompok ini adalah kapas medium yang lebih kasar dan lebih pendek dengan panjanf staple ½ - 1 3/8 inci, misalnya kapas upland.
Kapas serat pendek
Termasuk dalam type ini adalah kapas-kapas yang pendek, kasar dan tidak berkilau dengan panjang staple 3/8 – 1 inci, misalnya kapas India, Cina dan sebagian kapas Timur Tengah, Eropa Tenggara dan Afrika Selatan.
Komposisi serat kapas :
Selulosa ............................................ 94%
Protein .............................................. 1,3%
Pektat ................................................ 1,2%
Lilin .................................................. 0,6%
Abu .................................................. 1,2%
Pigmen zat lain ................................ 1,7%
Sifat kapas
• Mulur kapas rata-rata 7%
• Moisture regain 8,5
• Berat jenis 1,50-1,56 indeks bias kapas 1,53
• Akan menguning jika dalam suhu 140 C pemanasan yang lama.
C. Serat Henep
Henep adalah serat yang diperoleh dari batang tanaman Cannabis sativa. Serat henep telah digunakan sejak zaman pra sejarah di Asia dan Timur Tengah. Saat ini negara utama penghasil henep adalah Rusia, Italia dan Yugoslavia. Tanaman Henep menghasilkan cairan yang mengandung narkotik marijuana, sehingga dibeberapa daerah penanaman henep dilarang.
Tanaman Henep adalah tanaman tahunan, yang batangnya mempunyai ukuran diameter 1,25 cm, tingginya 2,5-3 meter. Henep tumbuh ditanah lumpur berpasir yang cukup subur, gembur dan dapat mengalirkan air dengan baik. Penanaman dalam bentuk biji, dalam bentuk barisan. Penuaian dilakukan apabila daun bagian bawah mulai menguning yaitu 80-90 hari.
Pembusukan dapat dilakukan dengan cara pembusukan embun, pembusukan air atau pembusukan salju. Setelah dibusukkan kemudian batang dikeringkan seperti halnya pada serat flax.
Sifat serat Henep :
• Komposisinya : 75% selulosa, 17% hemi-selulosa, 0,9% pectin, 3,6% lignin, zat-zat yang larut dalam air 2,7%, lilin 0,8%.
• Warnanya sangat muda dan berkilau, tetapi pada umumnya serat berwarna abu-abu pucat kekuning-kuningan, kehijau-hijauan atau coklat, bergantung pada cara pemisahannya.
• Kekuatan serat henep sama dengan serat flax.
Henep digunakan untuk tali-temali, karung dan kanvas.
D. Serat Jute
Jute adalah serat yang didapat dari kulit batang tanamanan Corchorus capsularis dan Corchorus olitorius. Serat jute telah dikenal sejak zaman Mesir kuno, dan berasal dari India dan Pakistan.
Tanaman jute yang ditanam untuk diambil seratnya mempunyai batang kecil, tinggi lurus. Tinggi pohon jute antara 1,5 meter-4,8 meter dan diameter batang 1,25 cm-2 cm. Daun-daunnya terutama terdapat pada bagian atas pohon.
Komposisi serat jute :
Selulosa .................................................................. 71%
Lignin ..................................................................... 13%
Hemi selulosa ......................................................... 13%
Pektin ..................................................................... 0,2%
Zat-zat lain yang larut dalam air ............................ 2,3%
Lemak dan lilin ...................................................... 0,5%
Sifat serat jute
• Serat jute mempunyai kekuatan dan kilau sedang, tetapi mulurnya sangat rendah dan etas.
• Seratnya kasar sehingga membatasi kehalusan benang
• Higroskopis
• Moisture regain 12,5%
Penggunaan serat jute sebagai bahan pembungkus dan karung, sebagai tekstil industri pelapis permadani, isolasi listrik, tali-temali, terpal, dan bahan untuk atap. Tetapi untuk jenis makanan tertentu jute tidak baik dipergunakan sebagai bahan pembungkus karena bulu-bulu yang putus akan mengotori makanannya.
E. Rosela (Java Jute)
Rosela adalah serat yang diambil dari tanaman Hibiscus sabdariffa. Terdapat di Indonesia (Jawa tengah dan Jawa timur), india, Bangladesh, Filipina. Bentuk yanaman rosella sama seperti kenaf. Batang dan daunnya berwarna hijau tua sampai kemerahan dan bunganya putih krem sampai kuning.
Serat rosella berwarna krem sampai putih perak, berkilau dengan kekuatan yang cukup baik. Panjang serat antara 90-150 cm, dengan diameter 10-32 u.
Kekuatanya serat ini lebih rendah daripada serat jute. Serat rosella digunakan untuk karung pembungkus gula dan beras.
F. SUNN
Serat sun adalah serat yang didapat dari batang tanaman Crotalaria Juncea. Negara penghasil sunn adalah India dan Pakistan. Tanaman sunn tingginya 2,5-3 meter dan diameternya 1,25-1,8 cm. Seratnya berwarna sangat muda dan berkilau.
Komposisi serat sunn adalah :
Selulosa ............................................ 80%
Pectin ................................................ 6,4%
Zat-zat yang larut dalam air ............. 2,8%
Air .................................................... 9,6%
Lilin dan lemak ................................ 0,6%
Abu .................................................. 0,6%
Serat sunn tahan terhadap jamur dan mikroorganisme. Penggunaannya untuk tali-temali, kertas, jala, dan karung.
G. Serat Kenaf
Serat kenaf adalah serat yang diambil dari batang tanaman Hibiscus cannabinus. Negara penghasil kenaf India dan Pakistan. Tinggi batang kenaf 2,5-3,75 meter dan diameter 1,25 cm. Serat ini berwarna sangat muda dan berkilau seperti jute. Kekuatannya sama sseperti jute. Kenaf digunakan untuk tali-temali, kanvas, dan karung.
H. Serat Rami
Rami adalah serat yang diperoleh dari batang tanaman Boehmeria nivea. Rami telah digunakan sejak 5000-3300 sebelum masehi didaerah China sebagai pembungkus mummy. Negara penghasil rami adalah China, Taiwan, Filipina, Jepang dan Amerika serikat.
Pohon rami mempunyai batang yang tinggi, kecil dan lurus dengan tinggi batang 1,5-2,5 meter dan diameter 1,25-2. Rami merupakan tanaman yang berumur panjang.
Komposisi serat rami adalah :
Selulosa ................................................... 75%
Hemi selulosa .......................................... 16%
Pectin ....................................................... 2%
Lignin ...................................................... 0,7%
Zat-zat yang larut dalam air .................... 6%
Lilin dan lemak ....................................... 0,3%
Serat rami berwarna sangat putih, berkilau dan tidak berubah warnanya karena sinar matahari. Serat rami tahan terhadap bakteri dan jamur. Kekuatan seratnya lebih tinggi dibandingkan dengan serat alam lainnya yaitu 3-9gr/denier. Mulurnya 3-4%. Serat rami bersifat getas karenanya dalam bentuk kain mudah sobek, dan serat ini tidak mudah mengkeret. Serat rami digunakan sebagai jala, kanvas, tali temali.
I. Urena
Urena adalah serat yang didapat dari tanaman Urena lobata. Negara penghasil urena adalah Congo, Brazilia dan Madagaskar. Tanaman ini bercabang sedikit dibagian puncaknya dan tingginya 3-3,6 meter. Dengan diameter 1,25-1,8 cm.
Serat urena berwarna putih agak krem berkilau, halus, lembut dan fleksibel. Serat urena digunakan untuk karung.
J. Abaka
Serat abaka adalah serat yang diperoleh dari daun tanaman Musa Textilis, salah satu anggota keluarga pisang, yang berasal dari Filipina.
Serat daun terdiri dari kelompok-kelompok sel yang ujung-ujungnya saling menempel membentuk benang sepanjang daun. Serat-serat tersebut diikat oleh lapisan sel daun dan oleh getah serta lilin serat. Fungsi serat dalam tanaman ini adalah untuk memberikan kekuatan dan kekakuan pada daun.
Tanaman Abaka
Tinggi tanaman Musa textiles antara 4,5=7,5 meter. Batangnya berdiameter 5 cm dan tidak mengandung serat. Batang tersebut dikelilingi oleh pelepah-pelepah daun yang lebar yang saling menumpuk, berbentuk seperti mahkota. Daun muda keluar dari tengah-tengah tanaman. Diameter batang keseluruhan 12,5-30 cm. Pelepah daun mengandung serat lebarnya 20cm-30cm dan panjangnya 1,5-2,5 meter.
Sifat serat abaka
Serat abaka berkilau berwarna putih sampai kuning gading, krem dan coklat muda atau bahkan sampai kehitaman bergantung pada varietas serta letak pelepah batangnya. Serat abaka mempunyai kekuatan yang tinggi, tahan tekukan, dan tahan terhadap air laut.
Komposisi serat abaka
Selulosa ............................................ 70%
Pectin ................................................ 0,6%
Hemi selulosa ................................... 22%
Lignin ............................................... 6%
Lilin ................................................. 0,2%
Zat-zat lain yang larut dalam air ..... 1,8%
Serat abaka digunakan sebagai tali temali. Di filipina serat ini digunakan sebagai pakaian ningrat atau kebesaran, dengan model pakaian wanita pada umumnya berbentuk bolgoun.
K. Kapok
Kapok adalah serat biji yang diperoleh dari buah pohon kapok (Ceiba petandra). Tanaman kapok ditanam di Asia Tenggara dan Indonesia terutama di Jawa.
Panjang serat kapok berkisar antara 0,75-3 cm dan berdiameter 30-36u. Serat berwarna coklat kekuning-kuningan, mengkilap dan sangat ringan, dengan berat jenis 0,04. Bentuk penampang melintang serat kapok bulat lonjong dengan lumen yang lebar dan dindingnya sangat tipis. Bentuk membujur serat kapok seperti silinder yang meruncing ke arah ujungnya.
Komposisi kapok terdiri dari selulosa 64% dan komponen-komponen yang lain terutama adalah lignin dan pantosa (hemi selulosa). Serat kapok mempunyai dinding yang sangat tipis, seratnya sangat lembut, rapuh dan tidak elastis. Kapok mempunyai sifat mengambang yang sangat besar dan melenting (resilience) yang baik, bebas hama, tetapi sangat mudah terbakar.
Karena serat kapok bersifat rapuh dan tidak elastis, maka serat ini tidak dapat dipintal dan tidak dapat dipergunakan sebagai bahan pakaian. Sifat mengambang yang sangat besar menyebabkan kapok sangat baik untuk digunakan sebagai pengisi pelampung penyelamat, dan bantal kasur.
Disamping itu biji kapok dapat diperas untuk diambil minyaknya untuk membuat sabun, sedangkan sisa pemerasnya (bungkil) dapat dipergunakan untuk pupuk dan makanan tenak.
L. Sisal
Sisal adalah serat yang didapat dari daun tanaman Agavensi salana. Negara penghasil sisal adalah Brazilia, Haiti, Mozambique dan Angola.
Tanaman sisal mempunyai batang dengan diameter kira-kira 40 cm dan tinggi 90 cm dengan daun berbentuk seperti bilah pedang, tumbuh langsung dari batang membentuk susunan seperti bunga mawar. Daun dewasa berwarna keabu-abuan sampai hijau gelap dengan panjang 120-180cm dan lebar kira-kira 7,5cm pada bagian dasar dan 10-17,5cm dibagian yang paling lebar serta meruncing dibagian ujungnya.
Tanaman dapat dituai kira-kira setelah berumur 3 tahun dan dapat menghaslkan serat sampai 7-8tahun. Pemisahan serat dilakukan dengan decortication. Setekah dipisahkan serat dicuci untuk menghilangkan kotoran-kotoran, keudian dikeringkan dibawah sinar matahari. Serat sisal kaku. Sisal mempunyai kekuatan yang baik dan tahan terhadap air laut.
Komposisi serat sisal
Selulosa ............................................ 73%
Pectin ................................................ 0,9%
Hemi selulosa ................................... 13%
Lignin ............................................... 11%
Lilin dan lemak ................................ 0,4%
Zat-zat lain ....................................... 1,7%
Serat sisal dipakai untuk tali temali.
M. Henequea
Heneque adalah serat yang diperoleh dari daun tanaman Agave fourcroydes. Tanaman ini berasal dari Meksiko, dan seratnya sudah digunakan sejak pra sejarah.
Tinggi batang tanaman 1- 180cm, panjang daun 120-210cm dengan lebar 10cm dan tebal 3,8cm pada bagian dasar dan lebar 10-15cm pada bagian paling lebar yang meruncing kearah ujung dan berduri pada tepi daun. Bentuk tanaman seperti sisal, dan cara penuannya seperti sisal pula.
Seratnya berwarna putih berkilau dan mempunyai sifat yang sama seperti sisal.
2.2. SERAT PROTEIN
Serat tekstil yang mengandung gugus kimia protein yang utama diproduksi adalah :
a. Serat sutera
b. Serat wool
Sifat umum serat protein adalah sangat mudah menyerap air (higroscopis) dibanding serat kapas, karena moisture regain serat kapas 8,5% sedangkan moisture regain serat sutera 11-12% dan wool 16%. Jika dilakukan uji pembakaran akan menimbukan abu hitam rapuh mengarang berkerikil, dan bau pembakarannya seperti rambut terbakar, nyala apinya cepat terambat.
A. Serat sutera
Sutera adalah serat yang diperoleh dari jenis serangga yang disebut Lepidoptra. Serat sutra berbentuk filament, dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu membentuk kepompong. Species utama dari ulat sutera yang dipelihara untuk menghasilkan sutera adalah bombyx mori.
Pemeliharaan ulat sutera dimulai dari negeri Cina, kemudian menyebar ke Jepang, Asia Tengah, Asia Timur dan Eropa. Pada saat ini negeri penghasil sutera adalah Jepang, Cina, Italia dan Perancis.
Komposisi serat sutera
Fibrogen ...................................... 76%
Serisin ......................................... 22%
Lilin ............................................. 1,5%
Garam mineral ............................. 0,5%
Fibrogen dan serisin keduanya adalah protein yang tidak mengandung belerang.
Serisin adalah protein albumin yang tidak larut dalam air dingin, tetapi menjadi lunak dalam air panas, dan larut dalam larutan alkali lemah dan sabun.
Fibroin adalah protein yang tidak larut didalam alkali lemah dan sabun. Protein merupakan molekul rantai yang dibentuk oleh gabungan asam-asam amino membentuk rantai polipeptida.
Sifat serat sutera :
• Kekuatan serat sutera dalam keadaan kering 4-4,5 gram/denier dan mulurnya 20-25%
• Kekuatan dalam keadaan basah 3,5-4,0 gram/denier dan mulurnya 25-30%
• Sifat khusus adalah bunyi gemerisik (scroop)
• Moisture regain sutera 11%
• Berat jenis 1,25-1,33
• Serat sutera rusak oleh asam kuat
• Pada suhu tinggi sutera akan berkurang kekuatannya
• Sutera larut dalam kupraamonium hodroksida dan kuprietilena diamina
• Sutera tidak tahan zat-zat oksidator seperti kaporit.
• Sutera tidak tahan matahari, penyinaran langsung oleh sinar matahari akan menyebabkan lama kelamaan menguning dan seratnya rusak.
Pengunaan sutera
Karena sifat-sifatnya yang sangat baik. Seperti kekuatannya tinggi, daya serapnya tinggi, pegangannya lembut, tahan kusut, kenampakannya mewah, maka sutera sangan banyak dipergunakan untuk pakaian, busana, benang jahit, benang jahit untuk operasi, untuk tekstil, dasi, kaus kaki, pakaian wanita, saputangan, dan lain sebagainya.
B. Serat wool
Wool adalah serat ranbut yang berasal dari biri-biri. Serat rambut lainnya berasal dari kambing, unta, dan lain-lain. Biri-biri yang dikembangbiakan sebagaib tekstil adalah biri-biri merino berasal dari Spanyol sejak tahun 1400.
Jenis biri-biri menentukan sifat wool yng dihasilkan, terutama diameter dan panjang seratnya. Panjang serat wool bervariasi dari 2,5c-3,5cm, dengan tebal 10-70 mikron ( 1 mikron = 0,001 mm). Selain itu juga berpengaruh pada kekuatannya, kilau, keriting, warna dan jumlah kotorannya. Serat wool dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu serat wol halus, wol sedang dan wol kasar (permadani).
Wol halus
Serat yang termasuk dalam golongan ini bersifat halus, lembut, kuat, elastic, dan keriting sehingga dapat dibua menjadi benang halus. Jenis biri-biri wol halus adalah : merino Spanyol, Merino Jerman (jenis Saxony dan Silensia), Merino Perancis (Rambouillet), merino Australia, Merino Afrika Selatan ( Cape merino), Merino Amerika.
Wol sedang
Sebagaian besar wol sedang dihasilkan oleh biri-biri yang berasal dari Inggris. Wol sedang lebih kasar, lebih pendek dan lebih berkilau dibanging wol halus. Jenis biri-biri penghasil wol sedang adalah Wol Inggris ( Wol Luster, Wol Down, Mountain Breeds), Wol Crossbred (Corriedale, Polwarth).
Wol kasar
Kebanyakan wol kasar berasal dari Asia, terutama di Timur Tengah, India dan Pakistan yang dihasilkan dari biri-biri berekor gemuk dan berekor lebar.
Struktur serat wol secara kimia
Wol adalah suatu jenis protein yang disebut keratin. Seperti halnya senyawa protein, kerotin terjadi dari beberapa asam amino yang digabungkan membentuk rantai polipeptida yang diikat silang dengan ikatan sestina dan ikatan garam. Ikatan-ikatan silang inilah yang menyebabkan wol bersifat lenting, mudah kembali kebentuk semula setelah lepas dari regangan.
Analisa kimia menunjukkan wol terdiri dari :
Karbon .......................................... 50%
Hidrogen ....................................... 8%
Nitrogen ........................................ 16,5%
Sulfur ............................................ 3,5%
Oksigen ......................................... 22%
Sifat serat wol :
• Berat jenis wol 1,30,4
• Wol bersifat sangat higroskopis, dengan moisture regainnya 16%.
• Kekuatan wol saat kering 1,2-1,7 gram/denier, dengan mulur 30-40%.
• Kekuatan wol saat basah 0,8-1,4 gram/denier, dengan mulur 50;70%
• Wol sangat elastis
• Wol mempunyai sifat mengumpal (felting)
• Sinar matahari menyebabkan kemunduran kekuatan dan mulur serat wol
• Wol bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan asam basa.
• Wol mudah rusak oleh jamur dan serangga
• Bentuk penampang wol bulat-bulat dengan bintik-bintik ditengah bulatan. Sedangkan penampang membujur serat wol berbentuk pipa bergaris dengan sisi garis bersisik dan ditenga pipa garis berisi bintik-bintik menandakan adanya kultikula dan medulla pada serat wol.
Pemeliharaan serat yang mengadung protein
Serat yang mengandung protein seperti wol dan sutera, pada umumnya tidak tahan alkali. Karena itu dalam pencucian jangan menggunakan sabun dengan busa yang sangat tinggi. Jika diinginkan mutu kwalitas kain yang tetap baik sebaiknya dilakukan pencucian dengan dry-clean atau dengan sampoo rambut. Karena rambut kita adalah sama mengandung protein seperti serat wol dan sutera.
2.3. SERAT ASBES
Nama asbes berasal dari kata Yunani “Asbestcs” yang berarti dapat dibakar. Asbes dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu :
1. Asbes amphibole
2. Asbes serpentine
Rusia adalah negara penghasil asbes terbesar.
Asbes berasal dari perubahan bentuk atau proses transformasi batu-batu karang. Batu ini adalah suatu jenis olivine disebut peridotite yang tersusun dari zat-zat besi, magnesium dan silikat. Batu tersebut terletak jauh dipermukaan tanah dan dipengaruhi oleh tekanan tinggi dan air panas yang mengandung garam-garam dan karbon dioksida terlarut.
Sifat serat asbes
Serat asbes sedikit menyerap air. Asbes sangat tahan panas dan api (sampai 1000C). Mulurnya 1-3% berat jenis 2,22-2,75 gr/cm. Asbes merupakan penghantar listrik yang tidak baik. Asbes sangat tahan terhadap gesekan dan tahan cuaca. Asbes pun bersifat menyerap suara terutama untuk frekwensi tinggi.
Saat ini asbes tidak lagi digunakan sebagai serat pakaian, karena faktor ekonomi dan kesehatan
No comments:
Post a Comment