Jenis-jenis Batik Tradisional Indonesia
Pembuatan
batik tradisional Indonesia cenderung masih sangat tradisional sekali.
Ini dikarenakan hasilnya jika dikerjakan manual akan lebih terlihat
seninya daripada hasil batik yang dikerjakan secara modern.
Nah,
bagaimana sajakah pembuatan motif batik tradisional tersebut? Ada tiga
teknik yang biasa dilakukan oleh pengrajin batik dalam menghasilkan
karya seni yang luar biasa tersebut. Diantaranya adalah :
1. Teknik Batik Cap
Teknik
batik cap ini adalah salah satu teknik pembuatan batik yang dilakukan
dengan cara pengecapan motif. Jadi, kain-kain batik yang akan diberikan
motif batik nanti akan di cap dengan alat bantu pengecapan yang terbuat
dari bahan tembaga.
Biasanya proses ini akan memakan waktu selama 2 sampai 3 hari dalam proses pengerjaannya.
2. Teknik Batik Lukis
Teknik
selanjutnya adalah teknik batik lukis. Dalam melakukan teknik ini
biasanya motif batik akan dilukis secara langsung pada kain batik
berwarna putih yang nantinya akan menjadi kain batik bermotif cantik
yang biasa kita kenal selama ini.
3. Teknik Batik Tulis
Teknik
yang terakhir dan teknik yang tergolong paling tradisional dan
mempunyai kualitas tinggi sehingga membuat kain yang dihasilkan mahal
adalah teknik batik tulis.
Penggunaan
teknik batik ini juga bisa dikatakan yang paling lama prosesnya. Bahkan
bisa mencapai waktu dari dua sampai tiga bulan hanya untuk pengerjaan
satu kain batik saja. Ini juga disebabkan pengerjaannya yang langsung
dengan tangan sehingga menjadi sangat lama.
Macam-Macam Motif Batik Tradisional Indonesia
Motif
batik pun sangat beragam, itu juga membuat para seniman pengrajin batik
harus mempertahankan ciri khas dari motif batiknya. Bahkan motif batik
pun sekarang sampai 50 lebih jenis yang berbeda dan tersebar di seluruh
Indonesia. Rugi dong kalau kamu orang mengaku orang Indonesia tapi belum
memiliki semuanya.
Yuk intip apa saja sih motif-motif batik Indonesia yang bisa kamu koleksi.
1. Motif Batik Ceplokan
Motif
batik ini merupakan kategori batik hias yang sering dipadukan dengan
berbagai motif batik yang lain untuk mendapatkan corak motif batik yang
lebih indah. Motifnya berdasarkan bentuk geometri yang diulang-ulang
seperti persegi, persegi panjang, bulat telur, dan juga bintang.
2. Motif Batik Keraton
Batik
Kraton pada awalnya tidak bisa dipakai oleh rakyat biasa. Khusus Sultan
dan keluarganya saja yang leluasa untuk memakainya. Itu karena
sebelumnya proses pembuatan batik ini dikerjakan oleh orang-orang kraton
saja.
Namun akhirnya peraturan itu dihapus dan sampai saat ini motif batik kraton dapat dinikmati oleh setiap orang.
Motif
batik Keraton mengandung nilai yang berkaitan dengan penciptaan,
penggunaan, dan penghargaan apa yang dimilikinya. Menggunakan pola
tumbuhan yang banyak berkembang di kraton jawa. Sedangkan dalam
pewarnaan batik yang mengagumkan tersebut memadukan matra seni,
pandangan hidup, adat, dan lingkungan di dalam keraton.
3. Motif Batik Sidoluhur
Motif
batik Sidoluhur ini mempunyai makna keluhuran. Setiap orang Jawa
beranggapan bahwa tujuan hidup adalah untuk mencapai keluhuran materi
dan non materi.
Keluhuran
materi berarti kebutuhan raga yang tercukupi dengan jalan yang benar.
Sedangkan keluhuran non materi adalah pencapaian disaat bisa dipercaya
oleh orang lain.
Motif
batik Sidoluhur ini mempunyai makna bahwa orang tidak hidup untuk
dirinya sendiri, namun dia juga hidup untuk keluarga, lingkungan,
masyarakat, dan Tuhan yang menciptakannya.
4. Motif Batik Jepara
Motif
batik Jepara memiliki dua macam motif, yaitu motif lama dan motif baru.
Motif batik yang lama mempunyai warna lung hitam, dengan gajah berwarna
coklat, dan daun ulir berwarna hijau.
Sedangkan
motif batik Jepara yang baru mempunyai lebih banyak variasinya. Banyak
orang menyebut batik ini adalah batik Kartini, sesuai nama pahlawan
nasional yang berasa dari kota Jepara.
5. Motif Batik Kawung
Kawung
dalam bahasa Sunda mempunyai arti buah aren atau kolang-kolang kaling.
Jadi motif batik kawung menyerupai buah kolang-kaling yang dibelah
melintang sehingga terlihat motif 4 biji. Dan biasanya digunakan untuk
pengantin putrid.
6. Motif Batik Lereng/Liris
Batik
ini memiliki motif pokok garis-garis miring yang sejajar. Dan biasanya
diantara garis-garis miring tersebut ditambahkan motif tambahan seperti
bunga, daun, titik, dan yang sejenisnya untuk menambah esensi keindahan.
7. Motif Batik Tumpal
Motif
Batik ini mempunyai bentuk dasar segitiga sama kaki. Dan didalamnya
terdapat motif bunga untuk menambah nilai seninya. Biasanya motif ini
digunakan sebagai pelengkap saja dan dikenakan pada pinggiran selendang
atau jarik.
8. Motif Bati Sekar Jagad
Motif
batik yang sangat khas diIndonesia. Dilahirkan di dua kota yang
terkenal akan seninya di Jawa, Solo dan Yogyakarta. Sekar Jagad
mempunyai makna kecantikan dan keindahan bagi setiap orang yang
melihatnya.
Nama
ini diambil dari kata ‘’Kar Jagad’’ dari bahasa Jawa. Kar berarti peta,
dan Jagad berarti dunia. Sehingga dilambangkan sebagai keragaman di
seluruh dunia.
Ada
juga yang mengartikan bahwa Sekar Jagad asalnya dari kata Sekar yang
diartikan bunga dan Jagad sebagai Dunia. Dua arti ini saling
menggambarkan bahwa makna dari batik Sekar Jagad berarti keindahan dan
keanekaragaman bunga di seluruh penjuru dunia.
9. Motif Batik Meru
Siapa
yang tak kenal dengan Mahameru. Gunung ini kabarnya merupakan tempat
tinggal bagi Tri Murti. Trimurti melambangkan segala kehidupan,
kemakmuran, dan kebahagiaan hidup di dunia. Oleh karena itu untuk
mendapatkan kemakmuran dan kebahagian maka dibuatlah batik Meru.
Corak
batik Meru biasanya berupa tanaman yang dipadu dengan bunga. Mempunyai
dasar dengan warna yang agak tua seperti kuning tua atau orange. Batik
dengan motif Meru biasanya digunakan pada pengantin wanita di
Yogyakarta.
10. Motif Batik Gurda
Gurda
atau burung Garuda merupakan burung yang menjadi lambang bangsa
Indonesia. Masyarakat jawa meyakini burung garuda mempunyai kedudukan
yang cukup penting dalam kehidupan.
Bentuk
motif Gurda terdiri dari dua sayap dan ditengahnya terdapat badan dan
ekor. Dan motif ini dibuat berdasarkan atas kepercayaan masyarakat di
masa lalu dimana burung garuda mempunyai simbol kehidupan dan juga
simbol kejantanan.
11. Motif Batik Parang Rusak Barong
Berasal
dari kata batu karang dan barong (singa). Memiliki filosofi kuat
sebagai parang yang paling besar dan agung. Oleh karena itu motif ini
hanya boleh digunakan oleh raja, terutama untuk acara keagamaan dan
meditasi.
Penciptanya
adalah Sultan Agung Hanyakrakusuma yang telah mengekspresikan
pengalaman jiwanya sebagai raja yang memenuhi tugas dan kewajibannya dan
sadar bahwa beliau merupakan manusia kecil di hadapan Sang Pencipta.
Kata
barong berarti besar dan ini tercermin pada ukuran motif pada kain dan
motif ini merupakan induk dari semua motif batik parang.
12. Motif Batik Parang Kusuma
Motif
batik ini mempunyai makna yang cukup dalam yaitu bahwa hidup harus
dilandasi dengan perjuangan untuk mencari kebahagiaan baik lahir maupun
batin, seperti keharuman bunga(kusuma). Seperti kebaikan pribadi tanpa
harus meninggalkan norma yang berlaku di masyarakat.
13. Motif Batik Udan Liris
Motif
ini mengandung makna tabah dalam menjalani kehidupan walau dilanda
panas dan hujan silih berganti. Ibarat pengantin baru yang harus tabah
terhadap segala rintangan yang menghadapi, tidak boleh mengeluh, dan
harus bisa diselesaikan bersama-sama.
14. Motif Batik Truntum
Pencipta
batik ini adalah Kanjeng Ratu Kencana, Permaisuri dari Sunan Paku
Buwana III. Mempunyai makna cinta yang tumbuh kembali. Diciptakan
sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama
semakin berkembang.
Motif
batik Truntum ini biasanya dipakaikan kepada orangtua pengantin pada
saat hari pernikahan. Harapannya adalah agar cinta kasih milik orangtua
yang tumoruntum akan dirasakan juga oleh kedua mempelai.
15. Motif Batik Slobog
Slobok
mempunyai arti lobok atau longgar. Kain ini biasanya dipakai untuk
melayat, mempunyai tujuan agar orang yang meninggal tidak mendapatkan
kesulitan disaat menghadap kepada Yang Maha Kuasa.
Dalam
batik Slobog ini mempunyai prinsip-prinsip yang kuat tentang keagamaan
bahwa manusia setelah mengalami kematian akan hidup lagi dan mengalami
kehidupan yang berbeda di kehidupan lain, yaitu berjumpa dengan Tuhan
Yang Maha Esa.
16. Motif Batik Tambal
Motif
batik tambal diumpamakan sebagai menambal atau memperbaiki hal-hal yang
rusak pada kehidupan manusia. Bahkan pada zaman dahulu motif batik ini
sering digunakan pada orang sakit sebagai selimut untuk upaya
kesembuhan.
Motif
batik ini biasanya diambil dari motif batik ceplok, para, hingga motif
peru yang didesain kembali menjadi desain kotak-kotak. Sedangkan
warnanya merupakan paduan dari warna gelap dan terang yang menandakan
seperti ada tambalan pada motif itu sendiri.
17. Motif Batik Ciptoning
Motif
batik ciptoning biasanya dipakaikan ke orang tertua di keluarga atau
kepada seorang pemimpin adat. Mempunyai makna dan tujuan agar pemakainya
menjadi seorang pemimpin yang benar, mampu memberikan petunjuk jalan
yang benar terhadap orang yang dipimpinnya.
18. Motif Batik Pari Kesit
Motif
batik ini mempunyai makna bahwa untuk mendapatkan keutamaan harus
dibarengi dengan usaha keras dan juga kegesitan dalam pengerjaan. Dan
juga dalam melaksanakannya tidak boleh menyimpang dari norma-norma yang
ada pada masyarakat.
ndel-ondel Betawi
Motif
ini berkembang di daerah Betawi, seperti ondel-ondel pada umumnya.
Motif batik ondel-ondel dibuat dengan tujuan untuk menolak kedatangan
makhluk halus atau sebagai penolak bala. Namun dewasa ini hanya
digunakan sebagai penyambut pesta rakyat atau penyambutan tamu terhormat
di Betawi.
20. Motif Batik Sido Drajad
Motif
Batik Sido drajad biasanya dipakaikan kepada besan disaat upacara
pernikahan berlangsung. Uniknya adalah batik ini tidak sekedar dipakai
karena setiap pemakaiannya mempunyai arti tersendiri bagi pemakai.
Misalkan
saja jika dipakaikan kepada anak kecil, memakainya dengan cara sabuk
wolo. Membuat pemakainya, yaitu anak-anak bisa bergerak bebas disaat
memakai batik ini. Sesuai dengan jiwa yang ada pada diri anak-anak,
mempunyai kebebasan dan belum dewasa.
21. Motif Batik Sido Mukti
Motif
batik sido mukti mempunyai makna tingkat kehidupan yang selalu
didambakan oleh banyak orang Jawa. Mukti berarti kemakmuran, baik itu
hidup makmur di dunia maupun di akhirat. Dan dalam pencapaian untuk
kesana pun harus dibarengi dengan kerja keras, keluhuran budi, kebenaran
ucapan dan tindakan.
22. Motif Batik Cuwiri
Motif
batik cuwiri biasanya banyak digunakan pada acara spiritual mitoni atau
dikenala sebagai peringatan tujuh bulanan pada bayi. Cuwiri mempunyai
arti kecil-kecil. Motif batik ini dipakaikan kepada bayi agar bayi
menjadi terlihat pantas dan dihormati oleh masyarakat.
23. Motif Batik Nitik Karawitan
Motif
batik ini mempunyai makna filosofi tentang kebijaksanaan. Dengan
memakai batik ini diharapkan yang memakai menjadi orang yang bijaksana.
Dan biasanya digunakan pada orang-orang yang dituakan atau dijadikan
pemimpin di daerahnya.
24. Motif Batik Burung Huk(Burung Merak)
Motif
batik yang menggambarkan anak burung yang baru menetas dan mencoba
terbang dengan menggeleparkan sayapnya yang masih lemah. Berusaha
terlepas dari cangkang telur yang dimana posisi separu badannya masih
terpenjara oleh cangkang tempatnya semula. Motif ini mempunyai makna
tentang manusia yang meninggal dimana dia berusaha melepaskan jiwanya
menuju kehidupan yang lain.
25. Motif Batik Parang atau Lereng
Motif
batik ini mempunyai sejarah didalam pembuatannya. Lahir dengan diawali
oleh sejarah dimana keluarga kerajaan dari Kraton Kartasura melarikan
diri dan kemudian bersembunyi di daerah pegunungan agar mereka terhindar
dari bahaya.
Motif
ini juga memiliki makna lain yaitu pertapa yang melakukan tapabrata
untuk mendapatkan wangsit atau petunjuk. Dimana dari tempat mereka
melakukannya, mereka melihat gunung-gunung atau lereng yang berderet.
26. Motif Batik Mega Mendung
Motif
batik Mega Mendung bercorak seperti susunan awan dengan pewarnaan yang
gelap seperti merah tua, biu tua, atau kecoklatan. Mempunyai garis
lengkung yang tersusun beraturan. Menggambarkan kehidupan manusia yang
selalu berubah dalam mencari jati dirinya.
27. Motif Batik Rama
Motif
batik ini biasanya menggambarkan sebuah daratan yang dipenuhi dengan
tanaman yang mulai bersemi dipadu dengan hewan berkaki empat, udara,
burung yang terbang, serta air. Atau biasa disebut dengan titik puncak
kehidupan yang mulai bersemi.
Dalam
motif tersebut ada sebuah pesan dari seorang ksatria dari pewayangan
yang bernama Ramawijaya disaat penobatan Wibisana diangkat menjadi
pemimping di Kerajaan Alengka. Mempunyai delapan arti yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu endabrata, yamabrata, suryabrata,
sasibrata, bayubrata, dhanabrata, pasabrata, dan agnibrata.
28. Motif Batik Ageng
Biasanya
digunakan oleh raja-raja dahulu untuk menghadiri undangan keraton
disaat ada upacara adat. Mempunyai makna tentang seorang pemimping yang
mempunyai sifat baik, bebudi luhur, adil terhadap rakyat, dan tabah
menghadapi segala rintangan daerah yang dipimpinnya. Mengayomi dan
melindungi rakyat dan lingkungan disekitarnya.
29. Motif Batik Abstrak
Motif batik ini tidak terikat dengan aturan ataupun motif tertentu yang telah ada. Menggambarkan
sebuah kebebasan dan ekspresi dari kehidupan. Menggabungkan berbagai
unsur dan warna yang diterapkan didalamnya membuat batik ini terus
berkembang dan semakin diminati.
30. Motif Batik Buketan
Motif
batik ini berkembang di Pekalongan disaat penjajahan Belanda.
Dipelopori oleh Caroline Josephine Van Franquemont dan Catherina
Carolina Van Oosterom pada tahun 1840. Lalu dikembangkan oleh Cristina
Van Zuylen pada tahun 1880.
Motif
batik Buketan mempunyai motif bunga atau tumbuh-tumbuhan. Seperti
susunan bunga, kupu-kupu, burung hong, dan tumbuhan berselulur yang
disusun cantik nan indah. Ini juga diambil dari bahasa Prancis ”bouqet” yang mempunyai arti rangkaian bunga.
31. Motif Batik Sidomukti Magetan
Motif
batik Sidomukti mempunyai ciri khas dengan gambar bambu. Biasanya
mempunyai gabungan warna hitam dan biru. Melambangkan ketenangan lahir
dan batin bagi pemakainya. Motif batik ini biasa digunakan dalam upacara
adat atau acara-acara resmi di daerah Magetan.
Di
Magetan, selain batik Sidomukti yang begitu mengaggumkan, ada produk
unggulan yang sudah begitu tersohor lainnya yaitu produk kerajinan
kulit. Berbagai model sepatu kulit, sandal kulit wanita dan pria, jaket, tas kulit dan sebagainya.
32. Motif Batik Solo
Batik
Solo merupakan salah satu batik yang paling terkenal dan biasanya
disebut dengan batik sogan oleh kebanyakan orang. Pembuatannya yang
masih menerapkan cara tradisional didalamnya dari mulai pewarnaan dan
pengerjaannya membuat batik ini tegolong mahal.
Namun
kualitasnya pun dapat dipertanggungjawabkan. Warna dalam motif batik
Solo biasanya didominasi oleh warna coklat dan mengartikan sebuah sungai
Bengawan Solo yang membawa ketenangan.
33. Motif Batik Pekalongan
Motif
batik yang berasal dari daerah Pekalongan ini biasanya didominasi oleh
bentuk flora, walaupun beberapa diantaranya ada motif dari fauna namun
tidak banyak.
Ada
yang menarik juga dari motif batik Pekalongan dimana motif batiknya
dipengaruhi oleh kebudayaan luar yang dahulu pernah masuk ke daerah
tersebut. Kota Pekalongan yang cukup strategis dalam hal perdagangan pun
menyebabkan hal itu terjadi.
34. Motif Batik Malang
Add caption |
Motif
batik malang mempunyai ciri dengan pola tanaman disertai candi-candi.
Ini seperti halnya dengan simbol kota malang yang memang disana banyak
ditemukan candi tersebar di beberapa daerah. Dengan warna motif batik
yang cenderung cerah seperti warna biru yang ditimpa warna putih, lalu
ditimpa lagi dengan warna merah cerah.
35. Motif Batik Tasik
Motif
batik yang berkembang dari salah satu daerah Sunda, Tasikmalaya. Sama
seperti daerah-daerah lain yang memiliki ciri khas tersendiri yang
menggambarkan tentang daerahnya. Batik Tasikmalaya mempunyai ciri
rerumputan flora dan fauna, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan
alam. Dan biasanya diwarnai dengan warna biru, coklat, dan merah padam.
36. Motif Batik Rasamala
Motif
batik rasamala tercipta disaat Belanda tiba ke daerah Sunda Kelapa.
Dimana saat itu Sunda Kelapa masih berupa kumpulan hutan belantara.
Mempunyai motif dengan gambaran pohon rasamala yang merupakan pohon
keramat karena baunya yang wangi.
37. Motif Batik Sasambo
Motif
Batik Sasambo adalah motif yang tercipta oleh gabungan tiga etnis yang
ada di NTB, yaitu suku sasak di lombok, suku samawa di sumbawa besar,
dan suku mbojo di kepulauan Bima. Batik ini juga merupakan media mereka
untuk mengenalkan budaya unik dan khas mereka. Memiliki motif-motif
menarik seperti motif kakando, motif made sahe, dan juga motif uma
lengge.
38. Motif Batik Pala Cengkeh
Motif
batk pala cengkeh merupakan motif batik yang berasal dari kota Ambon
yang mempunyai motif tentang keanekaragaman hasil alam dan budaya
seperti Parang Salawaku, Siwalima, Palacengkeh, dan Mutiara.
39. Motif Batik Kain Cual Bangka
Motif
batik Kain Cual Bangka merupakan motif batik yang berasal dari daerah
Bangka Belitung, Sumatra. Produksinya memang masih minim, namun mulai
dikenal oleh turis mancanegara yang biasa berkunjung kesana.
Motif
ini memiliki warna yang eksotik khas Melayu yang terlihat lebih cerah
saat digunakan dalam berbagai acara dan tempat. Memiliki motif flora dan
faunan yang selalu ditonjolkan dibanding bentuk lainnya.
40. Motif Batik Toraja
Motif
batik toraja merupakan batik dari daerah Sulawesi Selatan. Biasanya
mengangkat tema peribahasa yang mempunyai ajakan kebajikan yang berlaku
disana. Misalnya gambar kerbau yang melambangkan kebesaran atau burung
belibis yang menggambarkan kejayaan.
Motif
batik yang ada di toraja merupakan hasil pengembangan budaya Toraja
yang sebelumnya hanya ada bentuk berupa ukiran yang di pahat di setiap
rumah adat mereka. Namun seiring waktu dikembangkan menjadi batik.
41. Batik Bali
Batik
di Bali mulai ada sekitar tahun 1970 yang diprakarsai oleh Pande Ketut
Krisna, seorang putra Bali yang bertempat di Banjar Tegeha, Desa
Batubulan, Sukawati Gianyar, Bali. Dulu pada awal pembuatannya, beliau
masih menggunakan teknik batik cap dengan bantuan alat tenun yang masih
manual.
Motif
batik ini masih sedikit yang mengenalnya dikarenakan desainnya sebatas
untuk lokal saja. Walaupun ada juga beberapa motif yang merupakan
perkawinan dari dalam dan luar negeri.
Batik tulis Bali
mempunyai harga yang cukup mahal, ini dikarenakan juga pembuatannya
yang didesain dari tangan langsung juga menggunakan pewarna yang masih
alami.
42. Batik Tuban
Batik
Tuban memuat karya estetika yang tinggi di setiap goresan batiknya, dan
juga nilai budaya Tuban yang cukup jelas, sehingga batik ini menjadi
salah satu batik tradisional yang mempunyai kekhasasan tersendiri.
43. Batik Cirebon
Batik
Cirebon merupakan batik yang menggambarkan kraton atau biasa disebut
batik istana. Karakteristik batik ini merupakan motif wadasan, mempunyai
unsur dekorasi, serta tediri dari warna-warna yang lebih muda yang
menjadi latar belakang kain dan warna garis yang lebih gelap .
44. Motif Batik Pintu Aceh
Motif
batik Aceh biasanya mempunyai falsafah kehidupan juga kearifan lokal.
Biasanya motif batik ini diaplikasikan baik untuk busana formal maupun
non-formal. Sesuai daerahnya, batik aceh yang modelnya cocok dipakai
untuk wanita adalah dengan model batik yang panjang dan longgar.
45. Motif Batik Bengkulu
Motif
batik Bengkulu sangat berbeda dengan Batik di Jawa, terutama pada kain
yang dipakainya. Kain batik ini dikenal dengan nama Basurek dan biasanya
ditulis dengan kaligrafi Arab dan juga beberapa potongan ayat suci
Al-Qur’an yang diterapkan pada motifnya.
Kain
Batik ini sangat sakral di daerah Bengkulu, biasa digunaka untuk
upacara adat pengantin, sebagai penutup kepala, bahkan juga digunakan
untuk menutupi mayat.
46. Motif Batik Jambi
Saat
dulu kala, batik di daerah Jambi hanya digunakan oleh masyarakat dengan
tingkat tertinggi seperti kaum bangsawan dan raja-raja. Namun sekarang
sudah menyebar dan bisa digunakan oleh siapapun. Motif batik Jambi
sangat unik seperti flora dan fauna yang bercampu baur. Warna yang
digunakan juga merupakan warna alami yang dibuat dari campuran kayu dan
tanaman unik yang berasal dari Jambi.
47. Motif Batik Sudagaran
Sudagaran
berasal dari kata saudagar atau pedagang. Motif batik Sudagaran ini
dahulu dibuat oleh para saudagar. Dibuatnya motif batik ini dikarenakan
adanya larangan dari kalangan keraton terhadap masyarakat untuk bisa
ikut menikmati motif batik keraton pada kain yang mereka kenakan.
Penciptanya
membuat dengan mengubah motif batik keraton dengan isen yang lebih
rumit lalu dipadu dengan titik-titik di dalamnya. Motif batik ini
terlihat sangat berani dengan penekanan motif untuk pemilihan bentuk,
motif alam, satwa, dan juga pemilihan warna dimana didominasi dengan
warna biru tua dan soga.
Dengan
pengutamaan kualitas dalam proses pembuatannya yang lebih rumit dari
batik keraton dan juga keragaman hias yang baru tersebut membuat Motif
Bati Sudagaran terlihat indah.
48. Motif Batik Pringgondani
Motif
batik yang yang temanya diambil dari tempat tinggal seorang tokoh
pewayangan, Gatotkaca yang merupakan putera dari Werkudara. Motif yang
ditampilkan berupa sulur-sulur kecil yang tampak ada naga di sekitarnya.
49. Motif Batik Sido Angrem
Motif
batik tradisional Indonesia yang satu ini menggambarkan induk ayam yang
sedang mengerami telurnya. Makna yang terkandung didalamnya
menggambarkan bahwa manusia harus selalu sabar dalam menjalani hidupnya
agar apa yang sedang diperjuangkan tercapai. Sama seperti induk ayam
yang dengan sabar mengerami telurnya sampai menetas.
50. Motif Batik Manggaran
Motif
batik manggaran adalah salah satu motif batik yang cukup indah.
Biasanya disebut dengan nama Sigar Semangka di daerah asalnya, yaitu
Desa Giriloyo. Motif batik ini mungkin berasal dari Yogyakarta, namun
sudah hidup sejak jaman Kerajaan Majapahit.
Pembuatan
motif batik Manggaran yang cukup panjang membuat kain dengan motif
batik ini sangat berkualitas dan juga dapat meningkatkan kualitas
penampilan para pemakainya.
Itulah
tadi tentang Makna yang terkandung pada motif batik tradisional
Indonesia. Disertai pula dengan pengertian, ciri-ciri, jenis batik, dan
pembuatan batik tradisional. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda.